Rabu, 22 Februari 2012

PUNCAK IBADAH

Jika ibadah diibaratkan orang yang mendaki gunung, ada sebagian yang berhenti di kaki gunung, puas hanya dengan pemandangan di kerendahan kaki gunung. Sebagian lagi melanjutkan perjalanan dan berhenti di bukit, puas dengan pemandangan terbatas di perbukitan. Sebagian yang lain menempuh jalan terjal sampai ke puncak. Mereka menikmati pemandangan luas nan indah dari ketinggian puncak gunung.

Orang yang puas dengan pemandangan di kerendahan kaki gunung adalah hamba Allah yang merasa ibadah sebagai kewajiban bukan kebutuhan. Mereka merasa bahwa Allah lah yang butuh akan ibadahnya bukan dirinya. Mereka merasa cukup hanya dengan melaksanakan ibadah wajib saja. Bahkan kalau bisa mereka ingin mengurangi jumlah ibadah wajib yang telah Allah tetapkan. Sholat lima waktu sehari terasa terlalu banyak, dan sholat subuh dua rokaat terasa terlalu lama bagi mereka.

Kelompok orang yang berhenti di perbukitan adalah hamba Allah yang merasa ibadah sebagai kebutuhan. Ibadah wajib saja tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka menambahnya dengan ibadah sunnah. Sholat wajib ditambah dengan sunnah qobliyah dan ba’diyah. Puasa romadhon dilengkapi dengan sholat tarawih dan ditambah pula dengan puasa Senin dan Kamis. Tetapi hamba Allah ini tidak merasa perlu untuk menularkan kebutuhan ibadahnya kepada orang lain. Mereka puas dengan pencapaiannya sendiri. Mereka kurang peduli dengan pencapaian orang lain.

Sebagian orang yang melanjutkan ke puncak bukit adalah hamba Allah yang kuat. Mereka menempuh jalan terjal menuju puncak gunung. Tebing terjal tidak mematahkan semangatnya. Jurang yang dalam tidak menjadikannya gentar. Semak berduri tidak menjadi hambatan yang berarti. Binatang buas dihadapinya dengan gagah berani. Puncak, adalah satu-satunya fokus perasaan, pikiran dan tindakannya. Mereka adalah hamba Allah yang menjadikan ibadah bukan sekedar kebutuhan tapi kebahagiaan hidup. Mereka menikmati ibadah dan menginginkan pula orang lain merasakan nikmat ibadah yang sama. Mereka rela mengorbankan jiwa, raga dan harta benda untuk mengajak orang lain merasakan nikmat ibadah dan meraih ridho Allah di dunia dan akherat.

Tidak ada komentar: